Badai Salju November Terburuk dalam 52 Tahun Menghentikan Penerbangan

Ibu kota Korea Selatan mengalami hujan salju terberat pada bulan November dalam lebih dari setengah abad pada hari Rabu, menyebabkan gangguan yang meluas. Badai tersebut menyelimuti Seoul dengan salju setebal 7,8 inci, menghentikan penerbangan, menghentikan feri, dan lalu lintas yang mengganggu.

Badan cuaca Korea Selatan melaporkan badai tersebut sebagai yang terberat sejak November 1972, ketika curah hujan mencapai 4,7 inci di ibu kota.

Salju meluas melintasi wilayah tengah, timur, dan barat daya, dengan akumulasi berkisar antara 3,9 hingga 9 inci.

Badai yang tidak sesuai musim ini menyebabkan gangguan signifikan, menghentikan setidaknya 220 penerbangan dan menunda penerbangan lainnya di bandara-bandara nasional. Pihak berwenang juga memerintahkan 90 feri untuk tetap berlabuh dan menutup ratusan jalur pendakian.

Pekerja membersihkan salju di depan patung Raja Sejong di Lapangan Gwanghwamun di Seoul, Korea Selatan, Rabu, 27 November 2024. Setidaknya 220 penerbangan telah dibatalkan atau ditunda di bandara nasional, sementara…


Ahn Young Joon

Kondisi es membuat perjalanan di Seoul menjadi sangat berbahaya, menyebabkan lalu lintas melambat dan kendaraan terdampar. Para pekerja darurat merespons berbagai insiden yang melibatkan pohon-pohon tumbang, papan-papan peringatan yang rusak, dan jalan-jalan yang diblokir, dan bekerja tanpa kenal lelah untuk mengatasi keadaan darurat.

Kecelakaan Fatal Menyoroti Bahaya Badai

Di tengah kekacauan, Korea Selatan Yonhap kantor berita melaporkan kecelakaan fatal di kota timur Hongcheon. Tabrakan lima kendaraan menyebabkan satu orang tewas dan empat lainnya luka-luka, semakin menegaskan bahaya yang ditimbulkan oleh kondisi jalan yang berbahaya.

Meskipun perjalanan pagi hari di Seoul sangat terganggu, dampak badai ini meluas ke seluruh negeri. Para pejabat memperingatkan bahwa hujan salju kemungkinan akan terus berlanjut di sebagian besar wilayah hingga Kamis sore, sehingga meningkatkan kekhawatiran mengenai tantangan lalu lintas dan keselamatan lebih lanjut.

Laporan tambahan mengenai kecelakaan kecil menyoroti dampak luas badai terhadap sistem transportasi umum dan swasta.

Pengunjung menikmati salju di Taman Gyeongbok
Pengunjung menikmati salju di Istana Gyeongbok, salah satu landmark terkenal Korea Selatan, di Seoul, Korea Selatan, Rabu, 27 November 2024. Badan cuaca mengatakan salju akan terus berlanjut di sebagian besar wilayah negara…


Foto Lee Jin-man/AP

Presiden Yoon Memobilisasi Sumber Daya

Presiden Yoon Suk Yeol meminta kementerian keselamatan dan transportasi untuk mengerahkan semua personel dan peralatan yang tersedia untuk mencegah kecelakaan dan meminimalkan dampak badai salju. Yoon juga mengarahkan para pejabat untuk memberikan informasi cuaca dan lalu lintas terkini untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan masyarakat, menurut kantor kepresidenan.

Tingkat keparahan badai yang belum pernah terjadi sebelumnya membuat banyak orang lengah, terutama di wilayah yang tidak terbiasa dengan kondisi seperti ini pada awal musim dingin.

Di Seoul, pejabat kota berupaya membersihkan jalan, memulihkan layanan penting, dan mengurangi risiko lebih lanjut. Bajak salju dan truk garam dikerahkan ke seluruh wilayah yang terkena dampak untuk menjaga jalan tetap dapat dinavigasi selama badai yang sedang berlangsung.

Para Komuter Bersiap Menghadapi Hujan Salju yang Berlanjut

Dengan prakiraan cuaca memperkirakan salju akan terus turun hingga tengah hari pada hari Kamis, para komuter di seluruh ibu kota dan daerah lain yang terkena dampak bersiap menghadapi hari yang penuh tantangan.

Kru darurat tetap dalam siaga tinggi.

Seoul tertutup salju
Lapangan Gwanghwamun dan Istana Gyeongbok diselimuti salju di Seoul, Korea Selatan, Rabu, 27 November 2024. Presiden Yoon Suk Yeol telah menginstruksikan kementerian keselamatan dan transportasi untuk mengerahkan semua personel terkait yang ada dan…


Foto Ahn Young-joon/AP

Sistem angkutan umum menghadapi kepadatan yang berlebihan sementara para pelancong memilih untuk menghindari mengemudi di jalan yang berbahaya, yang semakin menyoroti dampak badai tersebut.

Badai salju bersejarah ini mengingatkan kita akan pola cuaca yang tidak dapat diprediksi di Korea Selatan, menyoroti perlunya peningkatan kesiapsiagaan dan rencana tanggap darurat yang komprehensif agar dapat menangani gangguan sebesar ini dengan lebih baik di masa depan.

Artikel ini memuat laporan dari The Associated Press