Bisakah Donald Trump mencalonkan diri lagi sebagai presiden pada tahun 2028?

Dalam pidato pagi hari di West Palm Beach, Florida, mantan Presiden Donald Trump mendeklarasikan kemenangan dalam pemilihan presiden tahun 2024, dan menyampaikan kepada masyarakat yang bersemangat bahwa Amerika Serikat berada di titik puncak “zaman keemasan”.

Berbicara di hadapan hadirin yang antusias di dekat perkebunannya di Mar-a-Lago, Trump merefleksikan apa yang ia gambarkan sebagai “gerakan politik terbesar sepanjang masa” dan berjanji untuk membawa perubahan transformatif bagi bangsa ini.

“Ini adalah gerakan yang belum pernah dilihat sebelumnya,” katanya, menekankan janjinya untuk mengatasi masalah-masalah utama nasional, termasuk mengamankan perbatasan AS dan memperkuat masa depan bangsa.

Ia akan menjadi presiden Amerika Serikat ke-45 dan ke-47, sebuah pencapaian yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam politik Amerika modern, dan masih banyak pertanyaan tentang apa yang akan terjadi selanjutnya. Namun setelah kemenangan ini, bisakah Donald Trump mencalonkan diri sebagai presiden lagi?

Bisakah Donald Trump mencalonkan diri lagi sebagai presiden pada tahun 2028?

Tidak. Menjadi presiden Amerika Serikat yang ke-47, dan mendapatkan masa jabatan kedua, berarti Donald Trump tidak dapat mencalonkan diri sebagai presiden lagi pada tahun 2028. Hal ini karena Amandemen ke-22 Konstitusi AS, yang menetapkan batasan tegas pada masa jabatan presiden.

Amandemen ke-22, yang diratifikasi pada tahun 1951, menyatakan bahwa seorang presiden tidak dapat menjabat lebih dari dua periode. Batasan masa jabatan ini mencegah Trump mencalonkan diri sebagai presiden untuk ketiga kalinya pada tahun 2028, bahkan jika dia ingin mencalonkan diri.

Calon presiden dari Partai Republik mantan Presiden AS Donald Trump berbicara pada malam pemilihan di Palm Beach Convention Center di West Palm Beach, Florida, pada 6 November 2024. Saat Trump menyatakan kemenangan…


Joe Raedle/Getty Images

Apa Amandemen ke-22?

Amandemen ke-22 diperkenalkan di Dewan Perwakilan Rakyat AS pada tahun 1947, hanya dua tahun setelah kematian Presiden Franklin D. Roosevelt. Roosevelt secara unik telah menjalani empat masa jabatan, melanggar preseden dua masa jabatan tradisional yang ditetapkan oleh George Washington dan dihormati oleh setiap presiden hingga Roosevelt.

Amandemen tersebut, setelah diratifikasi pada tahun 1951, secara resmi membatasi presiden hanya untuk dua periode, sebuah peraturan yang sejak itu menjadi bagian tetap dari undang-undang pemilu Amerika.

Kembalinya Presiden dan Masa jabatan yang Tidak Berturut-turut

Hanya satu presiden lain dalam sejarah AS yang menjabat tidak berturut-turut: Grover Cleveland. Pertama kali terpilih pada tahun 1884, Cleveland kalah dalam upaya pemilihannya kembali pada tahun 1888 tetapi berhasil kembali pada tahun 1892, menjadi presiden AS ke-22 dan ke-24. Hasil ini berarti Trump bergabung dengan Cleveland dalam pencapaian kembalinya presiden yang tidak berturut-turut yang jarang terjadi.

Bisakah Trump Membatalkan Amandemen ke-22?

Pada acara National Rifle Association (NRA) pada bulan Mei, Trump memikirkan kemungkinan dianggap sebagai “presiden tiga periode” jika terpilih kembali pada tahun 2024.

Membatalkan Amandemen ke-22 akan menjadi proses yang sangat sulit dan tidak mungkin terjadi sehingga memerlukan pengesahan amandemen konstitusi baru. Hal ini memerlukan dua pertiga suara di kedua majelis Kongres atau konvensi konstitusi yang diminta oleh dua pertiga badan legislatif negara bagian untuk mengusulkan amandemen baru. Meski begitu, amandemen tersebut perlu disetujui oleh tiga perempat badan legislatif atau konvensi negara bagian.

Terlepas dari kata-katanya selama rapat umum NRA, dalam sebuah wawancara dengan Waktu majalah pada bulan April tahun ini, Trump mengatakan bahwa dia akan pensiun setelah masa jabatan kedua dan tidak menentang Amandemen ke-22.

“Saya tidak akan mendukung tantangan. Tidak untuk saya. Saya tidak akan mendukungnya sama sekali. Saya berniat untuk mengabdi selama empat tahun dan melakukan pekerjaan dengan baik. Dan saya ingin membawa negara kita kembali. Saya ingin mengembalikannya ke jalur yang benar,” ujarnya.