Panglima penjaga revolusioner Iran, Jenderal Hossein Salami, telah terbunuh dalam pemogokan Israel, media pemerintah melaporkan pada waktu setempat pada hari Jumat.

Newsweek Sebelumnya menjangkau Gedung Putih melalui email untuk memberikan komentar tentang pemogokan.

Mengapa itu penting

Ketegangan di wilayah tersebut telah meningkat ketika Menteri Pertahanan Jenderal Iran Aziz Nasirzadeh sebelumnya memperingatkan bahwa Iran dapat menyerang pangkalan AS jika pembicaraan nuklir rusak dengan pemerintahan Presiden Donald Trump atau jika permusuhan terus meningkat.

Apa yang harus diketahui

Menteri Pertahanan Israel Israel Katz pertama kali mengumumkan pemogokan dalam sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa ia memprakarsai “keadaan darurat khusus” di Israel setelah “pemogokan preemptive terhadap Iran” dan memperingatkan potensi serangan drone dan rudal terhadap Israel dan warga sipil.

Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menindaklanjuti dalam sebuah pernyataan, dengan mengatakan, “Malam ini, Israel mengambil tindakan sepihak terhadap Iran. Kami tidak terlibat dalam pemogokan terhadap Iran dan prioritas utama kami adalah melindungi pasukan Amerika di wilayah tersebut.”

Rubio menambahkan: “Israel memberi tahu kami bahwa mereka percaya tindakan ini diperlukan untuk pertahanan dirinya. Presiden Trump dan pemerintah telah mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi pasukan kami dan tetap berhubungan erat dengan mitra regional kami. Biarkan saya jelas: Iran tidak boleh menargetkan kepentingan atau personel AS.”

Dilaporkan pada hari Rabu bahwa kedutaan Amerika Serikat di Baghdad juga mempersiapkan evakuasi personel yang tidak penting di tengah ancaman keamanan di wilayah tersebut.

Ini adalah berita yang melanggar. Pembaruan untuk diikuti.

Lalu lintas dapat dilihat mengalir di jalan raya di ibukota Iran Teheran pada 13 Juni 2025, menyusul pemogokan Israel yang dilaporkan menargetkan Iran pagi -pagi sekali. (Foto oleh AFP) (Foto oleh -/AFP via Getty …