Presiden Terpilih Donald Trump telah mengumumkan Kash Patel sebagai direktur Biro Investigasi Federal (FBI) yang dipilihnya.
“Kash adalah seorang pengacara brilian, penyelidik, dan pejuang “America First” yang telah menghabiskan karirnya mengungkap korupsi, membela Keadilan, dan melindungi Rakyat Amerika,” tulis Trump dalam postingan Truth Social pada Sabtu malam.
“Kash melakukan pekerjaan luar biasa selama masa jabatan pertama saya, di mana dia menjabat sebagai Kepala Staf di Departemen Pertahanan, Wakil Direktur Intelijen Nasional, dan Direktur Senior Kontraterorisme di Dewan Keamanan Nasional,” tambah Trump.
Trump mengutip “peran penting” Patel dalam “mengungkap Hoax Rusia, Rusia, Rusia” sebagai salah satu faktor utama dalam memilihnya untuk peran penting tersebut.
“FBI ini akan mengakhiri epidemi kejahatan yang berkembang di Amerika, membongkar geng kriminal migran, dan menghentikan momok jahat perdagangan manusia dan narkoba melintasi Perbatasan. Kash akan bekerja di bawah Jaksa Agung kita, Pam Bondi, untuk mengembalikan Fidelity, Bravery , dan Integritas kepada FBI,” tulis Trump.
Polymarket, yang sebagian didanai oleh pendukung lama Trump, Peter Thiel, hanya memberi Patel peluang 26 persen untuk dicalonkan oleh Trump, pada Senin sore. Yang difavoritkan adalah Jaksa Agung Missouri Andrew Bailey, yang diberi peluang 54 persen.
Patel akan menggantikan Direktur FBI saat ini Christopher Wray, yang juga merupakan pilihan Trump yang menjabat pada tahun 2017 pada awal pemerintahan Trump yang pertama. Namun, Wray tidak lagi disukai, dan beberapa orang berspekulasi bahwa dia kemungkinan akan mengundurkan diri sebelum Trump dapat memecatnya.
Patel memiliki reputasi sebagai loyalis setia yang menjalankan berbagai peran selama pemerintahan Trump pertama, termasuk penasihat senior penjabat Direktur Intelijen Nasional, kepala staf penjabat Menteri Pertahanan AS, dan peran yang tidak ditentukan di Dewan Keamanan Nasional.
Patel, yang merupakan pembela umum federal dan jaksa penuntut sebelum bergabung dengan Gedung Putih Trump, dan dia telah berulang kali berjanji untuk membongkar “deep state” dan menghukum para pengkritik Trump.
Patel menutup pekan yang tenang ini menyusul keributan dalam pencalonan Trump, yang berpuncak pada Matt Gaetz, yang dipilihnya sebagai jaksa agung, menarik namanya untuk dipertimbangkan di tengah meningkatnya skandal seputar tuduhan pelanggaran seksual dan penggunaan narkoba.
Gaetz membantah semua tuduhan tersebut, namun ia berpendapat bahwa perhatian media terhadap tuduhan tersebut akan terbukti terlalu mengganggu bagi Trump untuk mulai menjalankan masa jabatan keduanya.