Top 5 Lagu Viral Dewa19 Yang Wajib Kamu Dengerin!

Siapa sih yang nggak tau Dewa 19? Kalau kamu lahir di era 90-an sampai awal 2000-an, udah pasti deh pernah dengerin lagu-lagu legend mereka. Mau lagi galau, lagi jatuh cinta, sampai patah hati, Dewa 19 selalu punya lagu yang pas jadi soundtrack hidup Bahkan sampai sekarang, tiap kali lagunya diputar, rasanya auto nostalgia—balik ke masa remaja, masa SMA, atau masa PDKT penuh drama.

Dewa 19 itu bukan cuma band, tapi fenomena. Mereka nggak cuma ngeband, tapi bikin karya seni yang timeless. Liriknya puitis tapi tetap kena, musiknya kompleks tapi gampang dicerna. Mereka punya magic yang bikin lagu-lagunya selalu relate di setiap generasi.

Nah, kali ini kita bakal bongkar habis-habisan 7 lagu nostalgia Dewa 19 yang paling sering bikin kita kangen dan ngajak nyanyi bareng. Kita akan ngulik liriknya, cerita di baliknya, dan kenapa lagu-lagu ini masih jadi anthem sampai sekarang. Siap-siap baper, siap-siap senyum-senyum sendiri, karena ini dia 7 lagu nostalgia Dewa 19 yang nggak ada obatnya!

1. Kangen: The Ultimate Anthem dari Masa ke Masa

Kalau ngomongin Dewa 19, lagu pertama yang muncul di kepala pasti “Kangen”. Ini bukan cuma lagu, ini masterpiece. Lagu ini rilis tahun 1992 di album Dewa 19, dan langsung jadi hits besar. Sampai sekarang, lagu ini tetap relevan dan sering banget diputar di mana-mana.

Apa yang Bikin “Kangen” Spesial?

Lirik yang Jujur dan Simpel tapi Mengena: “Semua kata rindumu semakin membuatku tak berdaya…” Siapa sih yang nggak pernah ngerasain kangen sampai nggak berdaya? Liriknya nggak muluk-muluk, tapi langsung nyentuh inti perasaan rindu yang universal. Nggak perlu bahasa yang terlalu filosofis, cukup jujur dan itu justru jadi kekuatan utamanya.

Melodi yang Ikonik: Intro gitarnya, fade in suara drum, lalu vocal Ari Lasso yang khas. Semuanya bersatu padu jadi melodi yang gampang diingat dan langsung bikin merinding. Bagian chorus yang meledak juga bikin lagu ini sempurna buat nyanyi bareng di konser atau karokean.

Peran Ari Lasso: Nggak bisa dimungkiri, vocal Ari Lasso di lagu ini itu legendaris. Suaranya yang serak-serak basah, penuh emosi, bikin setiap kata kangen yang dia ucapkan itu terasa banget. Ari Lasso emang dilahirkan untuk lagu ini. Cerita di Balik Lagu: Kabarnya, lagu ini diciptakan Ahmad Dhani untuk mantan pacarnya saat SMA yang kuliah di Bandung. Pure kerinduan anak muda yang lagi jatuh cinta dan terpisah jarak. Simpel, tapi powerful.

Kenapa Masih Hits Sampai Sekarang?

Karena kangen itu abadi. Perasaan kangen sama orang tua, teman lama, pacar, bahkan sama masa lalu, itu nggak bakal hilang. Dewa 19 berhasil mengemasnya dalam lagu yang timeless. Setiap generasi pasti punya cerita “kangen” versi mereka sendiri.

2. Roman Picisan: Balada Cinta yang Puitis dan Sedikit Ngajak Mikir

Pindah ke era Once Mekel, kita punya “Roman Picisan” (album Bintang Lima, 2000). Lagu ini punya vibe yang beda banget dari “Kangen”, lebih dewasa, lebih puitis, dan sedikit lebih “gelap”.

Apa yang Bikin “Roman Picisan” Spesial?

Lirik Filosofis dan Puitis: “Biar hujan menghapus jejakmu… biar bulan menjadi saksi cintaku…” Liriknya ini bikin kita mikir, bukan sekadar dengerin. Ahmad Dhani memang jagonya nulis lirik yang deep tapi tetap enak didengar. Lagu ini ibarat puisi yang dinyanyikan.

Musik yang Megah: Intro gitarnya yang khas, aransemen orkestra yang nggak main-main, bikin lagu ini terdengar sangat megah dan dramatis. Setiap nada itu kayak ada ceritanya sendiri.

Vokal Once yang Powerfull: Suara Once di lagu ini itu masterpiece. Range vocal-nya yang luas dan powerful bikin lirik-lirik puitis itu jadi hidup dan terasa emosional. Dia berhasil membawa nuansa yang berbeda dari Ari Lasso.

Karakteristik “Roman Picisan”: Lagu ini bicara tentang cinta yang nggak sempurna, cinta yang penuh rahasia dan konflik, tapi tetap indah. Roman picisan sendiri bisa diartikan sebagai kisah cinta murahan, tapi Dewa 19 berhasil mengangkatnya jadi sesuatu yang mewah dan berkelas.

Kenapa Masih Hits Sampai Sekarang?

Karena cinta itu nggak selalu indah dan sempurna. Ada kalanya cinta itu rumit, penuh intrik, dan bikin pusing. “Roman Picisan” merepresentasikan sisi itu dengan sangat elegan. Setiap orang pasti pernah punya “roman picisan” versi mereka sendiri, entah itu cinta segitiga, cinta terlarang, atau cinta yang penuh ujian.

lagu

3. Pupus: Patah Hati Berjamaah Ala Dewa 19

Nggak lengkap rasanya ngomongin Dewa 19 tanpa lagu patah hati yang satu ini: “Pupus” (album Cintailah Cinta, 2002). Lagu ini adalah anthem wajib buat mereka yang lagi galau atau baru putus cinta.

Apa yang Bikin “Pupus” Spesial?

Lirik yang Mengiris Hati: “Aku takkan pernah berhenti akan terus memahami… sampai kapan pun kau takkan mengerti…” Liriknya itu bikin relate banget sama perasaan orang yang sudah berusaha mati-matian, tapi cintanya tetap nggak dihargai. Pokoknya, ini lagu paling pas buat jadi soundtrack nangis di pojokan kamar.

Melodi Piano yang Pilu: Intro piano yang syahdu dan melodi yang melankolis itu langsung bikin hati nyesek. Musiknya itu udah galau duluan sebelum liriknya dinyanyiin.

Vokal Once yang Penuh Penghayatan: Once di lagu ini benar-benar totalitas. Setiap nada yang dia nyanyikan itu penuh penghayatan, bikin kita ikut merasakan betapa sakitnya perasaan orang yang cintanya bertepuk sebelah tangan.

Peran Tiara (Dewi Dewi) di Backing Vocal: Suara backing vocal Tiara yang melengking di bagian chorus itu juga jadi signature lagu ini. Menambah kesan dramatis dan pilu.

Kenapa Masih Hits Sampai Sekarang?

Patah hati itu universal. Setiap orang pasti pernah ngerasain, dan “Pupus” ini ibarat teman yang menemani saat kita lagi down. Lagu ini mengajarkan kita bahwa nggak apa-apa kok merasa sakit, nggak apa-apa kok menangis, karena itu bagian dari proses. Dan yang paling penting, setelah dengerin lagu ini, kita harus bangkit lagi!

4. Separuh Nafas: Rock N’ Roll Galau yang Bikin Semangat

Setelah galau maksimal, kita ditarik ke “Separuh Nafas” (album Bintang Lima, 2000) yang punya vibe beda. Ini lagu galau, tapi dibungkus dengan aransemen rock yang bikin kita semangat lagi.

Apa yang Bikin “Separuh Nafas” Spesial?

Lirik yang Metaforis: “Separuh nafasku terbang bersama dirimu… saat kau tinggalkanku…” Liriknya nggak secara gamblang bilang putus, tapi lebih ke rasa kehilangan yang begitu besar sampai kayak kehilangan separuh nyawa.

Musik Rock yang Khas Dewa 19: Intro drum yang menggebu, riff gitar yang catchy, dan beat yang upbeat bikin lagu ini jadi anthemic. Ini adalah signature Dewa 19 di era rock mereka.

Vokal Once yang Powerful dan Berkarakter: Once di lagu ini benar-benar menunjukkan sisi rocker-nya. Suaranya yang melengking tinggi di bagian chorus itu bikin kita ikut teriak dan melepaskan semua emosi.

Lagu yang Bikin Semangat Setelah Galau: Ajaibnya, meski liriknya galau, musiknya justru bikin semangat. Kayak ngasih tahu, “Nggak apa-apa kok galau, tapi setelah itu lo harus bangkit lagi!”

Kenapa Masih Hits Sampai Sekarang?

Karena lagu ini ibarat soundtrack buat orang-orang yang lagi berjuang setelah patah hati. Ini adalah pengingat bahwa hidup harus terus berjalan, meski ada bagian dari diri kita yang hilang. Dan di setiap konser Dewa 19, lagu ini selalu berhasil bikin penonton nyanyi dan lompat bareng.

5. Arjuna: Elegi Kekaguman pada Sosok Lelaki Idaman

Kembali ke album Cintailah Cinta (2002), kita punya “Arjuna”. Lagu ini adalah pujian untuk sosok lelaki sempurna, yang sayangnya, tidak bisa dimiliki.

Apa yang Bikin “Arjuna” Spesial?

Lirik Puitis tentang Kekaguman: “Tidurlah, tidurlah… duhai kekasih gelapku…” Liriknya ini kayak puisi pujian untuk seorang lelaki yang dianggap sempurna, tapi ada vibe “gelap” karena mungkin dia bukan milik kita. Ini adalah lirik yang sangat cerdas dari Ahmad Dhani.

Melodi yang Indah dan Menenangkan: Musiknya itu syahdu, kayak lagi dengerin lagu pengantar tidur, tapi dengan sentuhan melankolis. Intro gitarnya yang pelan itu langsung bikin suasana damai.

Vokal Once yang Lembut tapi Penuh Perasaan: Once di lagu ini menyanyi dengan sangat lembut, tapi tetap mempertahankan power dan karakternya. Setiap liriknya itu kayak bisikan yang menyentuh hati.

Terinspirasi dari Wayang Arjuna: Nama “Arjuna” sendiri diambil dari tokoh pewayangan yang terkenal tampan dan sakti. Ahmad Dhani berhasil mengadaptasinya ke dalam konteks cinta modern.

Kenapa Masih Hits Sampai Sekarang?

Karena setiap wanita pasti pernah punya sosok “Arjuna” di hidup mereka: seorang lelaki yang diidolakan, dikagumi, tapi mungkin hanya bisa jadi “kekasih gelap” atau sekadar khayalan. Lagu ini merepresentasikan kekaguman yang tulus tapi juga disertai rasa pasrah.

Penutup: Dewa 19, Legenda yang Tak Pernah Padam

Dari “Kangen” yang mellow sampai “Cintailah Cinta” yang ceria, Dewa 19 berhasil menciptakan karya-karya yang abadi. Mereka punya skill untuk mengemas berbagai emosi manusia ke dalam lirik dan melodi yang brilian.

Nggak heran sih kalau sampai sekarang tiap kali lagu Dewa 19 diputar, kita langsung kebawa flashback ke masa-masa indah penuh cerita. Mereka emang udah jadi legenda, dan lagu-lagu mereka bakal terus nemenin hidup kita dari generasi ke generasi.

Jadi, dari 7 lagu ini, mana nih yang paling bikin kamu kangen dan punya cerita paling berkesan? Jangan sungkan cerita di kolom komentar ya! Baladewa sejati pasti punya kenangan manis bareng lagu-lagu Dewa 19.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *