Woi, para veteran Erangel! Coba angkat tangan kalian. Kalian yang dulu ngumpet di kamar mandi School, yang auto-knock kena headshot AWM dari jarak satu kilometer, atau yang mabur naik Dacia karena zone sudah di depan mata. Yes! apalagi kalau bukan PUBG!
Pertanyaannya sekarang: Apakah PlayerUnknown’s Battlegrounds (PUBG) yang kita kenal dan cintai itu masih relevan di tahun 2025 yang serba ribut ini?
Jawabannya, singkatnya, adalah YA, TAPI…
Nah, kata “tapi” inilah yang akan kita kuliti habis dalam 1300+ kata ini. PUBG sudah melewati masa peak-nya, di mana dia adalah raja tanpa mahkota. Tapi di 2025 ini, dia adalah veteran perang yang sudah matang, berotot, dan masih punya taring tajam. Dia bukan lagi hype yang lewat, tapi sebuah institusi gaming.
Mari kita bedah kenapa PUBG (baik versi PC/Konsol, maupun Mobile) masih nangkring di hard drive jutaan orang, dan kenapa dia masih layak buat kamu download lagi.
The Core Experience: Kenapa Feel PUBG Tak Tergantikan? (The Realism Factor)
Oke, kita mulai dari inti permainannya. Kenapa PUBG itu beda dari yang lain, terutama dari pesaing utamanya kayak Fortnite atau Apex Legends?
- The Brutal Realism
Ini adalah jurus pamungkas PUBG: realisme brutal.
– Balistik: Di PUBG
peluru itu punya balistik. Peluru kamu tidak langsung nyampe ke target. Kamu harus menghitung jarak (ranging), menghitung jatuhnya peluru (bullet drop), dan bahkan memprediksi arah gerakan musuh (leading). Ini bukan game tembak-tembakan biasa, ini pelajaran fisika dasar dalam mode survival. Nge-kill pakai Kar98k atau AWM dari jarak 300 meter itu rasanya kayak dapat gelar sarjana. Sensasi kepuasan itu tak tertandingi.
– Waktu Membunuh (TTK):
Di PUBG, TTK-nya itu cepet banget. Kamu bisa mati dalam sedetik jika kena headshot atau rentetan tembakan yang akurat. Hal ini menciptakan ketegangan konstan. Kamu tidak bisa healing sambil lari atau membangun benteng. Kamu harus hati-hati, waspada, dan ngendap-ngendap.
– Manajemen Inventory:
Ini bukan cuma soal tembak-menembak. Kamu harus pintar mengatur backpackmemilih antara medkit yang banyak atau amunisi ekstra. Keputusan kecil ini sangat memengaruhi late game kamu.
Di 2025, saat banyak game Battle Royale (BR) lain fokus ke movement yang cepat dan kemampuan super, PUBG adalah tempat pelarian bagi mereka yang mencari pengalaman BR yang murni, serius, dan butuh skill tinggi.
- The Scramble for Loot
Sensasi awal di PUBG itu legendaris. Kamu mendarat, dan kamu cuma punya celana dalam (dulu). Kamu lari kayak orang kesetanan mencari pistol atau panci. Ini adalah cerita from zero to hero yang otentik. Rasa panik saat bertemu musuh tanpa rompi dan helm level 3 itu adalah bumbu penyedap yang selalu bikin game ini seru.
Status Ekonomi dan Komunitas di Tahun 2025
Apakah jumlah pemainnya masih banyak? Tentu saja!
- Versi Mobile: Raja yang Tak Tergoyahkan
Di Indonesia dan Asia Tenggara, PUBG Mobile (PUBGM) adalah raksasa yang masih berdiri tegak.
– Pasar Global:
Secara global, PUBG Mobile terus mencetak keuntungan fantastis dan mendominasi pasar mobile gaming bersama Free Fire dan Call of Duty Mobile. Komunitasnya besar, event-nya rutin, dan update-nya stabil.
– Esports:
Scene Esports PUBGM di 2025 masih sangat profesional dan kompetitif. Ini menunjukkan bahwa developer (Tencent) sangat berkomitmen pada masa depan game ini. Selama ada turnamen besar, game ini akan terus survive.
Kenapa Sukses di Mobile? Engine dan optimasinya di mobile sangat baik. Game ini berhasil membawa pengalaman hardcore ala PC ke HP kentang (dulu), dan kini ke HP flagship dengan grafis memukau. Jadi, kalau kamu main di mobile, jangan khawatir. Komunitasnya masih ramai parah.
- Versi PC/Konsol: Komunitas yang Setia (Tapi Berubah)
Untuk versi PC/Konsol (PUBG: Battlegrounds), situasinya sedikit berbeda, tapi tetap sehat.
– Untuk versi PC/Konsol (PUBG: Battlegrounds), situasinya sedikit berbeda, tapi tetap sehat.
– Komunitas Inti: Pemain PC-nya adalah komunitas yang sangat loyal. Mereka bukan pemain yang ikut-ikutan hype, mereka adalah orang-orang yang memang mencintai gameplay realistisnya. Kamu akan menemukan pemain yang skill-nya sudah dewa di server-nya.
– Update Konten: Developer masih rajin memberikan update map, senjata baru, dan kolaborasi menarik. Ini membuktikan mereka masih punya visi jangka panjang.
BACA ARTIKEL MENARIK LAINYA SEPUTAR DUNIA GAME DISINI
Masalah Klasik yang Masih Menghantui (The Pain Points)
Setiap veteran tahu, main PUBG itu tidak akan pernah mulus 100%. Ada beberapa masalah abadi yang masih muncul di 2025.
- Cheater (Perusak Vibe Sejati)
Ini adalah penyakit kronis setiap game kompetitif, dan PUBG adalah salah satu yang paling parah terkena dampaknya (terutama di PC). Udah ada sistem anti-cheat baru pun, cheater tetep aja pinter cari celah. Paling nyebelin sih pas lagi main serius, eh tiba-tiba kena auto-headshot dari orang yang lari kayak The Flash. Solusi Sementara: Main di server yang lebih kecil, atau bermain di mode kompetitif (ranked) yang biasanya lebih ketat pengawasannya. - Optimasi (Terutama di PC Lama)
Meskipun sudah ada perbaikan besar-besaran sejak rilis awal, PUBG masih termasuk game yang cukup berat untuk PC kelas menengah ke bawah. Masih ada frame drop atau stuttering di beberapa area. - Kurva Pembelajaran yang Curam
Bagi pemain baru, PUBG itu kejam. Kamu tidak akan bisa langsung jago. Kamu harus belajar:
– Pola Recoil (setiap senjata beda, dan ini sulit dikuasai).
– Balistik peluru (bullet drop).
– Looting yang efisien.
– Positioning di late game yang menentukan hidup dan mati.
– Ini bisa membuat pemain baru frustrasi dan memilih game BR lain yang lebih fun dan lebih mudah diakses.
Layak Dimainkan di 2025? Analisis Berdasarkan Tipe Pemain
Jadi, setelah semua kita bahas, apakah PUBG layak untuk kamu download dan mainkan di tahun 2025 ini?
- Untuk Tipe Pemain Hardcore (Veteran BR)
Jawabannya: SANGAT LAYAK.
PUBG menawarkan tantangan real-time yang tidak ada duanya. Skill cap-nya tinggi banget, jadi tiap kali dapet Chicken Dinner tuh rasanya kayak pencapaian hidup. Buat yang suka game mikir dan butuh fokus, PUBG emang paling cocok. - Untuk Tipe Pemain Casual (Mobile Gamer)
Jawabannya: LAYAK BANGET.
Komunitas PUBGM sangat ramai. Ada mode Arcade yang lebih santai, ada mode Team Deathmatch (TDM) untuk sekadar pemanasan, dan ada fitur auto-aim yang cukup membantu pemain baru. Grafis di mobile sudah keren, dan kontrolnya responsif. Ini adalah game mobile BR terbaik, period. - Untuk Tipe Pemain Nostalgia (Kangen Masa Lalu)
Jawabannya: Layak Dicoba Lagi.
Developer sering merotasi map klasik seperti Erangel dan Miramar. Sensasi clutch 1 vs 4 masih sama nikmatnya. Meskipun banyak skin yang ngejreng, core gameplay-nya tetap sama. Download lagi, ajak squad lama, dan rasakan lagi euforia Chicken Dinner.
Kesimpulan Akhir: PUBG Adalah Enduring Legacy
PUBG di tahun 2025 bukan lagi fenomena mendadak seperti dulu. Dia sudah bertransformasi menjadi platform battle royale yang stabil dan matang.
Dia mungkin tidak se-flashy Fortnite atau se-futuristic Apex Legends. Tapi dia membawa pengalaman yang otentik dan menuntut. Dia memaksa kamu untuk berpikir, menghitung, dan bergerak seperti prajurit sungguhan. Sensasi nge-kill yang memuaskan dan adrenaline rush saat zone terakhir menutup itu adalah alasan kenapa game ini masih eksis.
Jadi, kalau kamu bertanya: “Apakah PUBG masih ada?” Ya, dan dia masih kuat.
Kalau kamu bertanya: “Apakah layak main di 2025?” Kalau kamu berani menerima tantangan realisme BR yang brutal dan siap menguji skill kamu sampai batas, come back to the battleground.
Sampai jumpa di Erangel, bro. Semoga aim kita tidak miss dan kita bisa dinner bareng! 🫡


